Makam Kyai Tunggul Jati-Kyai Semar - Kota Magelang

4.7/5 based on 8 reviews

Contact Makam Kyai Tunggul Jati/Kyai Semar

Address :

Magersari, Kec. Magelang Sel., Kota Magelang, Jawa Tengah 59214, Indonesia

Postal code : 59214
Opening hours :
Monday Open 24 hours
Tuesday Open 24 hours
Wednesday Open 24 hours
Thursday Open 24 hours
Friday Open 24 hours
Saturday Open 24 hours
Sunday Open 24 hours
Categories :

Magersari, Kec. Magelang Sel., Kota Magelang, Jawa Tengah 59214, Indonesia
A
Adhan Kharisma on Google

Tempat napak tilas bersejarah di tanah jawa
Historical footprints in Java
a
agus ali mahfudz on Google

Perjalanan Bathin
Inner Journey
K
King Rudraksha on Google

Hati hati ranjau di sebelah barat makam, mungkin ranjau peninggalan jaman belanda atau karena du sebelah barat ada komplek sejolah militer
Be careful of mines to the west of the tomb, maybe mines from the Dutch era or because to the west there is a military complex
A
Agus Susilo on Google

Kyai Semar atau Badranaya ini asal muasal namanya adalah Inana Badranaya. Inana Badranaya adalah seorang Biksu Budha yang mengabdi di Kerajaan Tarumanegara. Setelah kerajaan ini runtuh, Inana Badranaya melakukan pengembaraan hingga ke wilayah Timur. Dari satu tempat hingga tempat lain dari satu gunung ke gunung yang lain. Suatu saat Inana Badranaya sampai di Gunung Srandil Cilacap. Dari sana dia melihat Gunung Tidar dari kejauhan, di mana dahulu disebut sebagai Gumuk Lintang. Di tempat ini, Inana Badranaya melakukan Tarak Brata di atas sebuah batu. Hingga moksa, setelahnya dia menitis atau bereinkarnasi pada tokoh Kerajaan Medang Lamulan. Pada jaman Majapahit dia menitis pada seorang abdi Sapu Angina tau Sapu Jagad. Sedangkan menjelang berakhirnya Majapahit, Anana Badranaya menitis pada seorang abdi bernama Sabdo Palon atau Noyogenggong. Anana Badranaya hingga saat ini masih dipercaya masyarakat bisa menitis pada seseorang yang diinginkannya. Hingga saat ini Petilasannya masih dikunjungi peziarah, letaknya berada di puncak atas Gunung Tidar.
Kyai Semar or Badranaya, the origin of his name is Inana Badranaya. Inana Badranaya is a Buddhist monk who serves in the Tarumanegara Kingdom. After this kingdom collapsed, Inana Badranaya wandered to the East. From one place to another from one mountain to another. One time Inana Badranaya arrived at Mount Srandil Cilacap. From there he saw Mount Tidar from a distance, where it was known as Gumuk Lintang. In this place, Inana Badranaya performed Tarak Brata on a rock. Until moksa, after that he incarnated or reincarnated in the figure of the Kingdom of Medang Lamulan. In the Majapahit era, he was born with a servant of Sapu Angina or Sapu Jagad. Meanwhile, towards the end of Majapahit, Anana Badranaya embraced a servant named Sabdo Palon or Noyogenggong. Until now, Anana Badranaya is still believed by the public to be able to incarnate with someone they want. Until now, the pilgrims still visit Petilasannya, it is located at the top of Mount Tidar.
A
Anggara W. Prasetya (Anggarawepe) on Google

Makam Eyang Ismaya Jati adalah salah satu tempat yang dikeramatkan di Kawasan gunung Tidar. Makam ini dikelilingi oleh dinding dengan kerucut kuning. Satu pohon jati tumbuh di tengah makam yang konon katanya tidak bisa ditebang.
Tomb of Eyang Ismaya Jati is one of the sacred places in the Tidar mountain region. This tomb is surrounded by a wall with yellow cones. One teak tree grows in the middle of a tomb that supposedly cannot be cut down.
P
Pangudi Kaweruh on Google

Sebagai bukti sejarah
As historical evidence
M
Masagus Imaduddin on Google

Cungkup makam Kiai Semar berbentuk kerucut berwarna kuning, mirip tumpeng raksasa. Dililit ornamen patung naga di keempat sisinya, membuat makam Kiai Semar seolah memancarkan aura tersendiri. Ada yang meyakini disinilah petilasan Kiai Semar Jin penguasa Gunung Tidar. Namun ada juga yang meyakini makam ini adalah makam tokoh Semar yang ada dalam pewayangan. Gerbangnya terkunci rapat. Hanya dibuka pada waktu tertentu oleh sang juru kunci.
A cone of yellow cone-shaped Kiai Semar tomb, like a giant cone. Wrapped in dragon statue ornaments on all four sides, making the tomb of Kiai Semar seemed to emit its own aura. There are those who believe this is where the election of Kiai Semar Jin, the ruler of Mount Tidar. But there are also those who believe this tomb is the tomb of the character Semar in puppet. The gate is locked tight. Only opened at a certain time by the caretaker.
K
Kusumo Wardoyo Cahyo Nugroho on Google

Sebutan ‘Eyang’, maknanya ‘elinga padha sembahyang’ (ingat untuk melakukan sholat), ‘Ismaya’ maknanya ‘aja padha semaya’ (jangan menunda). Kata ‘jati’ artinya ‘kabeh ana jati dhirimu’ (semua ada pada jati dirimu). Sedangkan kata ‘Semar’, maknanya ‘Sira Eling Marang Allah lan Rasul’ (kamu ingat pada Allah dan Rasul). Di pucuk tugu Puser Tanah Jawa yang berada di tengah lapangan di puncak Gunung Tidar ada tulisan aksara Jawa tiga buah “sa”. Ini maknanya, ‘sapa salah seleh’ (barang siapa yang bersalah akhirnya akan ketahuan). Juga bermakna ‘sapa sholat slamet’ (siapa yang menegakkan sholat akan selamat).
The term 'Grandmother', meaning 'elinga padha prayer' (remember to pray), 'Ismaya' meaning 'wrote padha Shemaiah' (do not be put off). The word 'identity' means 'kabeh dhirimu teak ana' (all is on your identity). While the word 'Semar', meaning 'Sira Eling Marang lan Rasul Allah' (you remember Allah and the Messenger). At the top of the monument Puser Java land in the middle of the field on top of Mount Tidar no writing Java script three "sa". This meaning, 'greet one seleh' (whoever is guilty will eventually be caught). Also means 'hello slamet prayer' (who uphold prayers will be saved).

Write some of your reviews for the company Makam Kyai Tunggul Jati/Kyai Semar

Your reviews will be very helpful to other customers in finding and evaluating information

Rating *
Your review *

(Minimum 30 characters)

Your name *

Nearby places in the field of Cemetery,

Nearby places Makam Kyai Tunggul Jati/Kyai Semar