Tugu Bambu Runcing - Sleman Regency

4.4/5 based on 8 reviews

Contact Tugu Bambu Runcing

Address :

Wates St No.256, Bodeh, Ambarketawang, Gamping, Sleman Regency, Special Region of Yogyakarta 55294, Indonesia

Postal code : 55294
Opening hours :
Monday Open 24 hours
Tuesday Open 24 hours
Wednesday Open 24 hours
Thursday Open 24 hours
Friday Open 24 hours
Saturday Open 24 hours
Sunday Open 24 hours
Categories :

Wates St No.256, Bodeh, Ambarketawang, Gamping, Sleman Regency, Special Region of Yogyakarta 55294, Indonesia
P
Pramono Jogja on Google

Lebih terawat daripada dulu. ????
Better maintained than before. ????
i
irvan purwanto on Google

Pada jaman dahulu mempertahankan kemerdekaan berarti berperang melawan penjajah, sekarang mempertahankan kemerdekaan berarti melawan saudara sendiri Entah kenapa banyak yg ingin mengubah bentuk nkri, padahal jaman dahulu awal kemerdekaan banyak nyawa yg dikorbankan untuk mempertahankan nkri ini Seperti yg terukir di monumen ini, bahkan ada beberapa pahlawan tak dikenal, salut pada para pahlawan yg hanya bermodalkan bambu runcing... Hormat grak
In ancient times defending freedom meant fighting against the invaders, now defending freedom means fighting against your own brothers Somehow many want to change the form of nkri, even though in the early days of independence many lives were sacrificed to defend this nkri. As engraved on this monument, there are even some unknown heroes, salute to the heroes who only have sharp bamboo ... Yours grak
H
Handoko Wibowo on Google

Pada hari Jum’at Legi tanggal 28 januari 1949, tentara Belanda mengadakan serangan dari daerah Bantul menuju ke utara melalui Selarong, Bibis, Bangunjiwo dan berhenti, menghadang di Gunung Kanigoro. Nama-nama yang gugur : 1. Syamsudin 2. Prawiro Wahono 3. Arjo Prawoto 4. Ny. Harjoprawoto 5. Wagimin 6. Tjokrodikromo 7. Soeradi 8. Harjomoelyono 9. Kartowijono 10. Kartodimejo 11. Kartooetomo 12. R.Soejadi 13. Mangoen Wijono 14. Karsowiyono 15. Atmosihono 16. Prawirowiyono 17. Darmowiyono 18. Soemowinarto 19. Pawirodikromo 20. Kertodikromo 21. Karijosuwarno 22. Ehe 23. Karijodjojo 24. Hardjodirjo 25. Sastrodimejo 26. Moejimin 27. Ny.Tomedjo 28. 14 orang tak dikenal.
On Friday the 28th of January 1949, Dutch troops attacked from Bantul to the north via Selarong, Bibis, Bangunjiwo and stopped, blocking Mount Kanigoro. Fallen names: 1. Syamsudin 2. Prawiro Wahono 3. Arjo Prawoto 4. Mrs. Harjoprawoto 5. Wagimin 6. Tjokrodikromo 7. Soeradi 8. Harjomoelyono 9. Kartowijono 10. Kartodimejo 11. Kartooetomo 12. R.Soejadi 13. Mangoen Wijono 14. Karsowiyono 15. Atmosihono 16. Prawirowiyono 17. Darmowiyono 18. Soemowinarto 19. Pawirodikromo 20 Kertodikromo 21. Karijosuwarno 22. Ehe 23. Karijodjojo 24. Hardjodirjo 25. Sastrodimejo 26. Moejimin 27. Ny.Tomedjo 28. 14 strangers.
F
FT17B_ Asep Pujangga on Google

Bangunan yang sangat bersejarah, namun sayang sekali banyak kabel yang membuat pemandangan di tugu ini ternganggu
A very historical building, but unfortunately there are many cables that disturb the view of this monument
m
morino.2189 on Google

Banyak yang tidak menyadari jika monumen ini salah satu situs sejarah indonesia, Bambu runcing merupakan salah satu senjata tradisonal bangsa ini kala dijajah pemerintahan kolonial belanda (VOC). Hanya bermodalkan bambu runcing pejuang kita melawan VOC, bandingkan kala itu, penindas/penjajah mengunakan senjata bedil (jawa-red). Harusnya ini bisa menjadi potensi wisata kecil, jika dikelola pemerintah desa.
Many don't realize that this monument is one of Indonesia's historical sites, Pointy bamboo is one of the traditional weapons of this nation when colonized by Dutch colonial government (VOC). Only capitalized with our bamboo fighters against the VOC, compare at that time, oppressors / invaders used gun guns (Java-ed). This should be a small tourism potential, if it is managed by the village government.
D
Dwi Setiyoko on Google

Merupakan monumen untuk menghormati pahlawan yang gugur membela Indonesia. Bambu runcing menjadi simbol bahwa keterbatasan bukan menjadi penghalang untuk ikut berjuang membela tanah air. Hal ini tidak lepas dari sejarah bambu runcing digunakan sebagai senjata dalam perjuangan para pahlawan serta rakyat Indonesia. Monumen ini juga menjadi pengingat bahwa kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan membutuhkan perjuangan, pengorbanan dengan segala hal yang kita bisa. Bagi kita generasi yang lahir setelah kemerdekaan, merdeka adalah bagaimana kita bisa bergerak, berkomentar, berpendapat dengan batasan yang telah disepakati secara Norma, tanpa merugikan orang lain.
A monument to honor fallen heroes defending Indonesia. Pointy bamboo is a symbol that limitations are not a barrier to participating in fighting to defend the homeland. This can not be separated from the history of pointed bamboo used as a weapon in the struggle of the heroes and people of Indonesia. This monument is also a reminder that independence and maintaining independence require struggle, sacrifice with everything we can. For us, the generation born after independence, independence is how we can move, comment, argue with the agreed norms, without harming others.
Y
Yuan Aulia on Google

Tugu berbentuk segilima dengan relirf bintang ditengah padi dan kapas. Pada puncak segilima tertancap tiang bendera. Tugu ini beralaskan segi empat berundak. Tugu ini terletak ditengah semak belukar di atas bukit Kanigoro, dalam keadaan tidak terawat. Sejarah : Penyerbuan pasukan Belanda di gunung Kanigoro, Ambarketawang, Gamping oleh gerilyawan, tetapi karena faktor kondisi fisik yang sudah lemah dan peralatan yang kurang memadai, maka pasukan laskar rakyat ini mengalami kekalahan. Pertempuran ini juga meluas ke Watulangkah yang merupakan tempat dapur umum untuk memberi makanan pasukan kita. Dalam pertempuran tersebut yang gugur ditempat ini sebanyak 41 orang pejuang dan dtelah dibangun monumen untuk memperingatinya. Di Watulangkah selain didirikan dapur umum, juga sebagai tempat mengadili apabila ada mata-mata yang tertangkap. Alamat : dusun Kanigoro, Ambarketawang, Gamping
The pillar is in the form of a pentacle with stars in the middle of rice and cotton. At the peak of the pentagon stuck in a flagpole. This monument is based on a rectangular staircase. This monument is located in the middle of a thicket on the hill Kanigoro, in a state of neglect. History: The invasion of Dutch troops on Mt. Kanigoro, Ambarketawang, Gamping by guerrillas, but due to physical conditions that were already weak and inadequate equipment, the army of the people suffered defeat. This battle also extended to Watulangkah which is a public kitchen to feed our troops. In the battle that was killed in this place as many as 41 fighters and a monument was built to commemorate it. In Watulangkah, besides establishing a public kitchen, it is also a place to judge if a spy is caught. Address: Kanigoro hamlet, Ambarketawang, Gamping
F
Fajar Astanaprima on Google

Tugu Bambu Runcing sebagai monumen untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur memperjuangkan kemerdekaan di wilayah Ambarketawang, Gamping, Sleman. Bagus buat berfoto ria atau rekreasi bertema sejarah, namun kabel listrik yang melintang di atas monumen menurut saya mengganggu keindahan monumen ketika difoto.
The Bamboo Runcing Monument is a monument to commemorate the services of the heroes who died fighting for independence in the Ambarketawang area, Gamping, Sleman. It's good for taking pictures or having historical themed recreation, but the electric wires that run across the monument in my opinion interfere with the beauty of the monument when photographed.

Write some of your reviews for the company Tugu Bambu Runcing

Your reviews will be very helpful to other customers in finding and evaluating information

Rating *
Your review *

(Minimum 30 characters)

Your name *

Nearby places in the field of Monument,

Nearby places Tugu Bambu Runcing