Masjid Jami Baitussalam Sudipayung - Kabupaten Kendal

4.6/5 based on 8 reviews

Contact Masjid Jami Baitussalam Sudipayung

Address :

Doro Payung, Sudipayung, Kec. Ngampel, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah 51357, Indonesia

Postal code : 51357
Categories :

Doro Payung, Sudipayung, Kec. Ngampel, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah 51357, Indonesia
i
iwan sanusi on Google

Silahkan nikmati coklatnya dari pisang coklat (piscok) ditempat kami ds. Galih kec. Gemuh, menerima pesanan
Please enjoy the chocolate from chocolate bananas (piscok) at our place ds. Galih kec. Gemuh, take orders
m
moh ali rohman on Google

Masjidnya besar, megah, tapi masih dalam renovasi dan sudah hampir selesai. Mungkin masih menunggu dana lebih banyak untuk membangun dua menara.
The mosque is large, magnificent, but still under renovation and is almost complete. Maybe still waiting for more funds to build two towers.
A
Ahmad Syamsul Huda on Google

Masyarakat menyebut masjid adalah rumah Allah subhanahu wa ta'ala yang difungsikan untuk menunaikan shalat. Selain itu, biasanya masjid juga dimanfaatkan untuk proses belajar dan mengajar keagamaan atau ngaji. Namun demikian, banyak hal yang bisa direalisasikan melalui masjid untuk tujuan kemaslahatan umat secara luas. Hal tersebut menunjukkan bahwa selain dapat menegakkan agama Allah SWT, masjid juga dapat digunakan untuk mewujudkan kesejahteraan dan ketertiban sosial melalui dakwah-dakwah kegamaan. Jika di Indonesia terdiri dari masyarakat yang majemuk, maka masjid hendaklah mendakwahkan kesejukan dalam praktik kehidupan sehari-hari. Al-Qur’an menyebut fungsi masjid antara lain di dalam Firman Allah SWT: “Bertasbihlah kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya pada waktu pagi dan petang, orang-orang yang tidak dilalaikan oleh perniagaan, dan tidak (pula) oleh jual-beli, atau aktivitas apapun dan mengingat Allah, dan (dari) mendirikan shalat, membayarkan zakat, mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi guncang.” (QS. An-Nur: 36-37) Perintah bertasbih bukan hanya berarti mengucapkan Subhanallah, melainkan lebih luas lagi, sesuai dengan makna yang dicakup oleh kata tersebut beserta konteksnya. Sedangkan arti dan konteks-konteks tersebut dapat disimpulkan dengan kata taqwa. Sedangkan taqwa sendiri tidak hanya diwujudkan dalam hablum minallah (hubungan dengan Allah), tetapi juga hablum minannas  (hubungan sesama manusia) serta hablum minal alam (hubungan dengan alam/lingkungan). Di titik ini, masjid hendaknya menjadi titik tolak perubahan ke arah masyarakat yang berkeadilan sosial di segala lini. Arti masjid Terkait arti masjid ini, Pakar Tafsir Al-Qur’an asal Indonesia, Muhammad Quraish Shihab dalam buku karyanya Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Maudhu'i atas Pelbagai Persoalan Umat (Mizan, 2000) menguraikan, kata masjid terulang sebanyak 28 (dua puluh delapan) kali di dalam Al-Qur’an. Dari segi bahasa, kata masjid terambil dari akar kata sajada-sujud, yang berarti patuh, taat, serta tunduk dengan penuh hormat dan ta’dzim. Meletakkan dahi, kedua tangan, lutut, dan kaki ke bumi, yang kemudian dinamai sujud oleh syariat, adalah bentuk lahiriah yang paling nyata dari makna-makna di atas. Itulah sebabnya mengapa bangunan yang dikhususkan untuk melaksanakan shalat dinamakan masjid, yang artinya "tempat bersujud." Dalam pengertian sehari-hari, masjid merupakan bangunan tempat shalat kaum Muslim. Tetapi, karena akar katanya mengandung makna tunduk dan patuh, maka hakikat masjid adalah tempat melakukan segala aktivitas yang mengandung kepatuhan kepada Allah semata. Karena itu Al-Qur’an sural Al-Jin ayat 18, misalnya, menegaskan bahwa: “Sesungguhnya masjid-masjid itu adalah milik Allah, karena janganlah menyembah selain Allah sesuatu pun.” (QS. Al-Jin: 18) Selain itu, Quraish Shihab dalam buku yang sama juga mengemukakan bahwa Rasululullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Telah dijadikan untukku (dan untuk umatku) bumi sebagai masjid dan sarana penyucian diri.” (HR Bukhari dan Muslim melalui Jabir bin Abdullah). Jika Rasulullah mengaitkan masjid dengan bumi ini, maka jelas bahwa masjid bukan hanya sekadar tempat sujud dan sarana penyucian. Tidak juga hanya berarti bangunan tempat shalat, atau bahkan bertayamum sebagai cara bersuci pengganti wudhu, tetapi masjid juga berarti tempat melaksanakan segala aktivitas manusia yang mencerminkan kepatuhan kepada Allah SWT. Wallahu ‘alam bisshowab.
People call the mosque a house of Allah subhanahu wa ta'ala that is used to perform prayers. In addition, mosques are also used for the process of studying and teaching religion or religion. However, there are many things that can be realized through the mosque for the purpose of broadening the community. It shows that besides being able to uphold the religion of Allah SWT, the mosque can also be used to promote prosperity and social order through religious preaching. If Indonesia is made up of a hostile society, then the mosque should proclaim its coolness in everyday life practice. The Qur'an mentions the functions of mosques among others in the Word of Allah Almighty: "Glorify Allah in the mosques which He has commanded to glorify and call His name therein in the morning and evening, those who are not neglected by business, and not (by any means) by any sale, or any activity and remembrance Allah, and (from) setting up prayers, paying alms, they are afraid of a day when (their hearts) and visions will be shaken. " (QS. An-Nur: 36-37) The command is not only pronounced Subhanallah, but rather broadly, according to the meaning covered by the word and its context. While these meanings and contexts can be concluded by the word taqwa. While piety itself is created not only in the minhas (relationship with Allah), but also in the minimas (relationships with men) and the minaras (the relationship with nature). At this point, the mosque should serve as a turning point for social justice in all areas. The meaning of the mosque Concerning the meaning of this mosque, Indonesian Qur'anic Interpreter Muhammad Quraish Shihab in his book Qur'anic Insights: Maudhu'i's Interpretation of Various Issues of the People (Mizan, 2000) elaborated, saying the mosque repeated 28 (two twenty-eight) times in the Qur'an. In terms of language, the word mosque is taken from the root of the word prostration, which means obedience, obedience, and submissiveness and obedience. Putting the forehead, hands, knees, and feet on the ground, which is later called prostration by the Shari'a, is the most outward form of the above meanings. That is why a building dedicated to performing prayers is called a mosque, meaning "place of worship." In the everyday sense, the mosque is a building where Muslims pray. However, because its roots have the meaning of submissiveness and obedience, then the fact that the mosque is the place to perform all activities that involve obedience to God alone. Therefore the Qur'an refers to Al-Jin verse 18, for example, affirming that: "Surely the mosques belong to Allah, for you must worship nothing but Allah." (QS. Al-Jin: 18) In addition, the Quraish Shihab in the same book also states that the Messenger of Allah 'alaihi wasallam said, "It has been made for me (and for my people) the earth as a mosque and a means of sanctification." (HR Bukhari and Muslim through Jabir bin Abdullah). If the Prophet associated the mosque with this earth, then it is clear that the mosque is not just a place of worship and a means of purification. Not only does it mean building a place of prayer, or even commemorating it as a way of purifying the ablution, but the mosque also means a place for performing all human activities that reflects obedience to Allah Almighty. Wallahu 'bisshowab nature.
a
azza diniari on Google

tempat nyaman, mukena ada, tempat parkir ada, kamar mandi dan tempat wudlu bersih, masjidnya bersih, di deket jalan strategis
the place is comfortable, there is mukena, there is a parking lot, the bathroom and place of ablution are clean, the mosque is clean, near a strategic road
E
Ef Z on Google

Masjid yg berlokasi dekat Pinggir jalan raya, serta dekat dengan pusat pemerintahan desa sudipayung, kecamatan Ngampel, disini parkirnya juga luas serta bagi kalian yang ingin menambah ilmu keagamaan kalian bisa ikut kegiatan kajian2nya yang jadwalnya telah tertera di Mading masjid tersebut.
The mosque is located near the edge of the highway, and close to the administrative center of the village of Sudipayung, Ngampel sub-district, here the parking area is also wide and for those of you who want to increase your religious knowledge you can take part in the study activities that are scheduled to be listed on the mosque's Mading.
S
Setiawan Panzerfaust on Google

Masjid besar parkiran luas namun belum sepenuhnya selesai
The large mosque has a large parking area but is not completely finished
V
Vidiyatul Afdiana on Google

Good
K
Kanha CS on Google

Loved it

Write some of your reviews for the company Masjid Jami Baitussalam Sudipayung

Your reviews will be very helpful to other customers in finding and evaluating information

Rating *
Your review *

(Minimum 30 characters)

Your name *

Nearby places in the field of Mosque,

Nearby places Masjid Jami Baitussalam Sudipayung