Masjid Banyumudal , Kewarisan , Panjer , Kebumen - Kabupaten Kebumen

4.7/5 based on 8 reviews

Contact Masjid Banyumudal , Kewarisan , Panjer , Kebumen

Address :

Dukuh, Jl. Kuwarisan Kidul, RT.03/RW.11, Kwarisan, Panjer, Kec. Kebumen, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah 54312, Indonesia

Postal code : 54312
Categories :

Dukuh, Jl. Kuwarisan Kidul, RT.03/RW.11, Kwarisan, Panjer, Kec. Kebumen, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah 54312, Indonesia
A
Alendraz Three on Google

Masjid yg keren....
The mosque that cool ....
F
Fathur Rohman on Google

Banyumudal Kuwarisan Panjer Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen . Acara ini dilaksanakan dalam rangka memperingati seorang Tokoh Ulama besar jawa yang menurunkan para ahli agama dan Sunan dan memeriahkan bulan Syuran /Muharam . Pelaksanaannya jatuh pada Jum’at Kliwon atau kalau tidak ada hari Jum’at Kliwon pada bulan itu, maka dilaksanakan pada hari Jum’at Pon. Para peserta adalah warga Dusun Kuwarisan Kelurahan Panjer tak terkecuali baik itu muslim ,non muslim , penduduk asli maupun pendatang yang sudah menikah atau pernah menikah termasuk peserta adalah para keturunan yang ada di luar daerah sehingga tidak heran kalau setiap tahun jumlah peserta Tumpeng dan Ingkung semakin banyak sampai ribuan . Pada tahun 2005 perayaan itu masuk MURI dan mendapatkan penghargaan Tumpeng dan Ingkung terbanyak di Indonesia sebanyak 4557 . Pada tahun ini 2009 perayaan Ingkungan Syuran dilaksanakan pada Hari Jum’at Kliwon Tanggal 2 Januari 2009 di laksanakan oleh 5500 KK atau 5500 Tumpeng dan Ingkung PROSESI : Pada Jum’at pagi para tokoh masyarakat menyembelih Ayam Jantan atau jengger yang sehat dan tidak cacat atau boleh ayam betina tetapi belum pernah bertelur tentunya yang sehat,tidak cacat dan bersih. Kemudian ibu-ibu memasaknya dengan cara digulai dan memasukan ayamnya dalam keadaan diingkung . selama proses memasak tersebut tidak boleh dicicipi sampai sebelum diberi doa tahlil setelah sholat jum’at Tambahan menu Gulai , ibu-ibu juga memasak Lauk pauk . Usai sholat Jum’at , Tumpeng dan Ingkung dibawa ke Masjid bersama keluarga . Acara dimulai dengan kirab Tumpeng dan Ingkung dari Balai Desa /Kelurahan Panjer . Tumpeng dan Ingkung dibawa dan digotong oleh perwakilan dukuh/RT yang ada di Panjer . Dengan diiringi Kesenian tradisonal para warga membawa Tumpeng dan Ingkung dengan cara digendong ada pula yang dengan menggunakan becak . Para hadirin dalam Undangan adalah Bupati , Muspika dan para tokoh agama dan masyarakat . Kegiatan Inti adalah pembacaan Tahlil yang diimami oleh Tokoh Agama Senior setelah selesai kemudian serah terima ingkung dari Lurah selaku Pimpinan Desa kepada Bupati untuk selanjutnya dipotong-potong tumpengnya untuk diserahkan kepada masyarakat melalui Tokoh-tokoh agama dan masyarakat yang diundang pada acara tersebut dan dimakan bersama-sama . Para warga dan masyarakat menyusul dan dengan keluarga yang dibawanya (Kakek,Nenek,Cucu dan buyut) makan Tumpeng dan Ingkung di Masjid atau dihalaman yang sudah disediakan. MAKSUD DAN TUJUAN Acara Ritual Keagamaan Makan Tumpeng dan Ingkung di Masjid bertujuan : 1. Makan Nasi dan Lauk Ayam adalah untuk meningkatkan Gizi Keluarga (dianjurkan oleh agama pada bulan Muharram untuk makan makanan yang bergizi ). 2. Bagi-bagi Tumpeng dan Ingkung kepada Saudara dan orang yang lebih tua dan khususnya kepada Fakir Miskin dan anak Yatim Piatu adalah perwujudan perbuatan hormat pada orang yang sepuh (tua) makanya sebelum dibacakan doa makanan tidak boleh dimakan dulu,dan bentuk amal sodakoh dimana pada hari ke 10 bulan Muharram diperintahkan oleh agama untuk memperbanyak memberikan amal khususnya kepada Fakir Miskin dan para yatim Piatu . 3. Ayam dalam keadaan Diingkung adalah filosofi manusia , bahwa orang sebelum meninggalkan alam fana/dunia diwajibkan melaksanakan sholat agar meninggalnya dalam keadaan Chusnul Chotimah (Baik perbuatanya dan diterima arwahnya) . 4. Warga dan keturunan datang sendiri ke masjid sebagai bentuk Ikatan kekeluargan dan persahabatan dimana keluarga dan keturunan yang sudah terpisah jauh atau belum mengenal satu sama lainnya menjadi bersatu kembali dan menjalin ikatan keluarga ( ngumpulaken balung pisah : jawa) 5. Undangan terdiri para Tokoh Agama dan Masyarakat dengan Pimpinan Pemerintah sebagai perwujudan bersatu dan bertemunya umat manusia baikdari kalangan Penguasa wilayah dan maupun rakyatnya .
Banyumudal Kuwarisan Panjer Kebumen District Kebumen Regency. This event was held in commemoration of a great Javanese Ulama figure who dropped off religious experts and Sunan and enlivened the month of Syuran / Muharam. The implementation falls on Friday Kliwon or if there is no Friday Kliwon on that month, then it will be held on Friday Pon. The participants are residents of the Kuwarisan Hamlet, Panjer Sub-district, including Muslims, non-Muslims, natives and migrants who have been married or have been married, including participants who are descendants from outside the area, so it is not surprising that each year the number of Tumpeng and Ingkung participants is increasing up to thousands. In 2005 the celebration entered MURI and received the highest Tumpeng and Ingkung award in Indonesia totaling 4557. In this year 2009 the celebration of Inguran Environment was held on Friday Kliwon on January 2, 2009 carried out by 5500 families or 5500 Tumpeng and Ingkung PROCESSION: On Friday morning, community leaders slaughtered healthy and flawed roosters or roosters or may have been hens, but have never laid eggs, of course, healthy, not deformed and clean. Then the mothers cook it with a curry and put the chicken in a confined condition. during the cooking process it should not be tasted until before being given tahlil prayer after Friday prayers. Additional from the goulash menu, mothers also cook side dishes. After Friday prayers, Tumpeng and Ingkung are taken to the mosque with the family. The event began with the Tumpeng and Ingkung kirab from the Panjer Village / Village Hall. Tumpeng and Ingkung are brought and carried by representatives of the dukuh / RT in Panjer. Accompanied by traditional arts, the residents brought Tumpeng and Ingkung in a way carried by others by using tricycles. The attendees at the Invitation were the Regent, Muspika and religious and community leaders. The Core Activity is the reading of Tahlil which is lead by Senior Religious Leaders after completion and then handing over the environment from the Lurah as Village Leader to the Regent for further cutting of the cone to be submitted to the community through religious and community leaders invited to the event and eaten together- the same. The residents and the community followed and with the families they brought (Grandpa, Grandma, Grandchildren and great-grandchildren) to eat Tumpeng and Ingkung at the mosque or on the page provided. PURPOSE AND OBJECTIVES The religious ritual of Eating Tumpeng and Ingkung at the mosque aims to: 1. Eat Chicken Rice and Side Dishes to improve Family Nutrition (recommended by religion in the month of Muharram to eat nutritious foods). 2. Divide Tumpeng and Ingkung to Brothers and Elders and especially to the Poor and orphans is an expression of respect for elderly people so before food prayer is not allowed to be eaten first, and a form of charity sodakoh where on the 10th day of the month Muharram was ordered by religion to multiply to give charity especially to the Poor and the orphans. 3. Chicken in a state of Diingkung is a human philosophy, that people before leaving the mortal realm / world are required to perform prayers in order to die in the state of Chusnul Chotimah (Good deeds and received his spirit). 4. Residents and descendants come alone to the mosque as a form of family ties and friendships where families and offspring who are far apart or do not know each other become reunited and re-establishing family ties (collecting balung separating: Javanese) 5. The invitation consists of Religious and Community Leaders with Government Leaders as a unified embodiment and meeting of humanity both from the region's ruler and his people.
P
Pri Hinkap on Google

Masjid Jami' Banyumudal, termasuk bangunan cagar budaya. Bangunan utama sudah dipugar menjadi dua lantai, terlihat lebih indah dan artistik sementara pagar keliling masih dipertahankan, termasuk keberadaan mahkota pada atap kukuh. Tiap Jumat Kliwon, pada bulan Sura/Muharram ada tradisi Suran yang merupakan tradisi turun temurun warga keturunan Kuwarisan yang sudah menikah, membawa ingkung (ayam yang dimasak utuh) dan berbagai macam 'nasi berkat' sebagai wujud rasa syukur kehadirat Allah SWT. Tradisi ini cocok dijadikan agenda wisata tahunan Kabupaten Kebumen.
Jami 'Banyumudal Mosque, including cultural heritage buildings. The main building has been restored to two floors, making it look more beautiful and artistic while the perimeter fence is still maintained, including the existence of a crown on a solid roof. Every Kliwon Friday, in the month of Sura / Muharram there is a tradition of Suran which is a tradition passed down from generation to generation of Kuwarisan people who are married, bringing ingkung (whole cooked chicken) and various kinds of 'blessed rice' as a form of gratitude for the presence of Allah SWT. This tradition is suitable for the annual tourism agenda of Kebumen Regency.
N
NASRUDIN KEBUMEN on Google

Masjid Banyumudal Kuwarisan Panjer Kebumen mempunyai nilai sejarah yang sangat tinggi, karena pendirinya adalah seorang tokoh ulama besar Jawa yaitu Syech Ibrohim Asmoro Kondi yang berasal dari Negeri Samarkan Uzbekistan yang melakukan syiar islam sebelum para Walisongo, makamnya ada di depan Masjid Banyumudal dan saat banyak didatangi Peziarah dari berbagai Kota di Jawa, di Masjid ini ada Budaya yang sangat terkenal yaitu Ingkungan Syuran
The Banyumudal Kuwarisan Panjer Mosque, Kebumen, has a very high historical value, because its founder was a great Javanese cleric figure, Syech Ibrohim Asmoro Kondi, who came from the State of Samarkan Uzbekistan who carried out Islamic propagation before the Walisongo, his grave was in front of the Banyumudal Mosque and when many pilgrims visited from various cities in Java, in this mosque there is a very famous culture, namely Ingkungan Syuran
S
Sekar Andini on Google

Foto di ambil pada saat acara tahunan tasyakuran Khaul Syeh Ibrahim Asmaraqondi setiap Jumat Kliwon di bulan Muharam.
Photos taken during the annual thanksgiving Sheikh Ibrahim Khaul POND Asmaraqondi every Friday in the month of Muharram.
g
ghufron zaida on Google

bagus masjidnya, situs bersejarah
nice mosque, historical site
S
Siana Shine on Google

Masjid Jami' Banyumudal, yang notabene adalah peninggalan Syeh Ibrahim Asmoro Khondi. Beliau juga meninggalkan tradisi setahun sekali pada setiap bulan Sura / Muharram hari jum'at kliwon, yaitu setiap warga keturunan Kuwarisan membuat nasi tumpeng dan ingkung ayam. Biasanya sebelum nasi dan ingkungnya dimakan, warga membawanya ke masjid Banyumudal untuk di doakan. Setelah itu boleh di bawa pulang dan di makan bersama keluarga. Disana ada ribuan orang yang hadir dan mengikuti acara dengan khidmat sampai selesai. Tradisi ini rutin di adakan setiap tahunnya, guna berdoa kpd allah yang maha esa untuk keselamatan, ketenteraman, dan yg paling penting yaitu mengumpulkan kembali keturunan warga yg berada di luar daerah. Bagi yang penasaran seperti apa acaranya, silahkan datang langsung ke masjidnya.
Jami 'Banyumudal Mosque, which incidentally is a relic of Syeh Ibrahim Asmoro Khondi. He also leaves the tradition once a year on every month of Sura / Muharram on Friday kliwon, where every citizen of Kuwarisan descent makes cone rice and chicken pie. Usually before the rice and ingkingkakan eaten, residents take it to the Banyumudal mosque to pray for. After that you can take it home and eat with family. There were thousands of people present and attended the event solemnly to the end. This tradition is routinely held every year, in order to pray to the almighty God for safety, peace and, most importantly, to re-gather the offspring of citizens who are outside the area. For those who are curious as to what the event is, please come directly to the mosque.
M
Mohammad Yufi Al Izhar on Google

Glorious place

Write some of your reviews for the company Masjid Banyumudal , Kewarisan , Panjer , Kebumen

Your reviews will be very helpful to other customers in finding and evaluating information

Rating *
Your review *

(Minimum 30 characters)

Your name *

Nearby places in the field of Mosque,

Nearby places Masjid Banyumudal , Kewarisan , Panjer , Kebumen