Balai Desa Marikangen - Kabupaten Cirebon

4.2/5 based on 8 reviews

Contact Balai Desa Marikangen

Address :

Jl. Suryadinata Marikangen No.285, Marikangen, Kec. Plumbon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat 45155, Indonesia

Postal code : 45155
Categories :

Jl. Suryadinata Marikangen No.285, Marikangen, Kec. Plumbon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat 45155, Indonesia
A
Aditya zanuarsyah on Google

K
KWT Srikandi on Google

Daerah industri
Industrial area
B
Bagus HS on Google

????
k
kiro iro on Google

Pelayanannya sangat baik
Very good service
D
Danu Suwenda on Google

Bersih , rapih
Clean, neat
Y
Yusuf Muhaimin on Google

Pusat pemerintahan didesa marikangen yang selalu rame
The center of government in the Marikangen village which is always busy
R
Rohman Imam Pradita on Google

Ketika keturunan Ratu Galuh Pakuan memeluk agama Islam diperdukuhan Gunung Amparan, mendirikan padepokan untuk memperdalam agama, dan diutuslah seorang santri oleh Syekh Datuk Kahfi yang bernama Syekh Abdul Latif untuk menyebarkan ajaran Islam di wilayah Cirebon bagian barat daya selanjutnya Syekh Abdul Latif berguru dipadepokan Islam yaitu di Babakan Ciwaringin dan Kempek untuk memperdalam ilmunya. Pada suatu ketika sesuai dengan perkembangan zaman dan kemajuan islam maka Syekh Abdul Latif menunaikan ibadah haji sebanyak dua kali, dengan izin Allah Syekh Abdul Latif berangkat dengan mengendarai mancung dan gentong, WaAllahu ` alam sampailah ke tanah suci kembali dan kembali lagi di padepokan. Dengan demikian para santri menyebut padepokan tersebut dinamakan Kajaeni karena berasal dari perjalanan Ibadah Haji selama dua kali dan merupakan orang yang pertama di wilayah Cirebon bagian barat berangkat menunaikan Haji. Selanjutnya Syekh Abdul Latif mendapatkan tugas untuk bertapa/Ujlah mencari ridho Allah dan dia mencari tempat yang cocok untuk bertapa dengan berpindah – pindah tempat di sekitar Plumbon termasuk kali dekat Padepokan Kajen. Padepokan Kajen merupakan tempat untuk mengembangkan ajaran Islam sampai kemudian terkenal dan banyak para santri yang datang dari berbagai desa untuk berguru/mesantren. Biasanya para santri tersebut ada yang tidak betah atau masih kangen dengan keluarganya. Oleh karena itu untuk menghilangkan rasa kangennya maka para santri biasanya bersuci dan mandi di kali tempat Ujlah/bertapanya Syekh Abdul Latif sehingga disitu terbentuk kedung. Karena kejadian itulah maka dikenal oleh masyarakat pada waktu itu disebut kedung Marikangen. Seiring dengan perkembangan jaman sampai dengan memasuki abad ke 15 pedukuhan Kajen berkembang menjadi beberapa blok dukuh antara lain: Pesantren, Pulo, Gombang, Wana Jaya, dan seterusnya. Karena terbentuknya suatu pemerintahan pada waktu itu maka beberapa perdukuhan/blok tersebut oleh masyarakat berdasarkan musyawarah dan menghasilkan pemberian nama yaitu dengan Marikangen. Selanjutnya diakui oleh masyarakat dan pemerintah menjadi Desa Marikangen. Dari masa perjuangan Syekh Abdul Latif sampai akhir hayatnya dia dimakamkan di Kajen. Dan sampai sekarang makan tersebut masih dikeramatkan sebagai makam Ulama` yang banyak dikunjungi peziarah untuk berzikir kepada Allah dan mendoakan Waliyullah, terutama bagi orang yang akan berangkat menunaikan ibadah haji, serta menjadi sebuah salah satu Objek Wisata religi yang ada di desa Marikangen. Demikian sekelumit riwayat singkat Babad Desa Marikangen, dan kebenarannya.
When the descendants of Queen Galuh Pakuan embraced Islam diperdukuhan Mount Amparan, established a hermitage to deepen religious, and diutuslah the students by Sheikh Datuk Kahf Sheikh Abdul Latif to spread the teachings of Islam in our region southwest part of the next Sheikh Abdul Latif studied dipadepokan Islam that is in Babakan Ciwaringin and Kempek to deepen their knowledge. At one time in accordance with the times and the progress of Islam, Sheikh Abdul Latif performed the pilgrimage twice, with the permission of Allah Sheikh Abdul Latif departed by riding a mancung and gentong, WaAllahu `nature came to the holy land again and back again in padepokan. Thus the students call the hermitage called Kajaeni because it originated from the Hajj pilgrimage twice and was the first person in the western part of Cirebon to depart on the Hajj. Furthermore, Sheikh Abdul Latif got the task to meditate / Test to find the blessings of Allah and he looked for a suitable place to meditate by moving around Plumbon including the times near Padepokan Kajen. Padepokan Kajen is a place to develop Islamic teachings until it became famous and many students came from various villages to study / study. Usually there are students who are not at home or still miss their families. Therefore, to get rid of his missed feelings, the students usually purify and bathe at the time of the Ujlah / bertapanya Sheikh Abdul Latif so that there formed a stool. Because of that incident, it was known by the community at that time called Kedung Marikangen. Along with the development of the era until entering the 15th century Kajen hamlet developed into several dukuh blocks, among others: Pesantren, Pulo, Gombang, Wana Jaya, and so on. Due to the formation of a government at that time, some of the hamlets / blocks were made by the community based on deliberation and resulted in the giving of a name, namely Marikangen. Subsequently recognized by the community and the government became Marikangen Village. From the time of Shaykh Abdul Latif's struggle to the end of his life he was buried in Kajen. And until now the meal is still sacred as a Ulama's tomb which many pilgrims visit to dhikr to Allah and pray for Waliyullah, especially for people who will go on the pilgrimage, and become one of the religious Tourism Objects in the village of Marikangen. Thus a brief history of the Chronicle of Marikangen Village, and its truth.
A
Anton Eko Haryadi on Google

Luas tempatnya, tapi ini kok jam 10.30 udah gak ada orang ya? Apa karena hari Jumat ya? Maaf ya saya nebeng parkir disini.
It's spacious, but how come it's 10:30 a.m. there's no one? Is it because of Friday huh? I'm sorry I parked here.

Write some of your reviews for the company Balai Desa Marikangen

Your reviews will be very helpful to other customers in finding and evaluating information

Rating *
Your review *

(Minimum 30 characters)

Your name *

Nearby places in the field of Corporate office,

Nearby places Balai Desa Marikangen